Langsung ke konten
Dasar-Dasar Nahwu · Fi'il dan Fa'il

Fa'il: Pelaku Perbuatan dalam Kalimat

Pembahasan tentang fa'il sebagai pelaku perbuatan dalam kalimat verbal bahasa Arab dan hukum-hukumnya.

1 menit baca Dr. Abdul Karim Hamid

Teks Arab

الفَاعِلُ اسْمٌ مَرْفُوعٌ يَدُلُّ عَلَى مَنْ قَامَ بِالفِعْلِ

Al-fā'ilu ismun marfū'un yadullu 'alā man qāma bil-fi'l.

Definisi Fa’il

Fa’il (الفاعل) adalah isim marfu’ yang terletak setelah fi’il ma’lum (kata kerja aktif) dan menunjukkan siapa atau apa yang melakukan perbuatan tersebut.

Ciri-ciri Fa’il

  1. Berupa isim (kata benda)
  2. Beri’rab marfu’ (dhammah atau tanda rafa’ lainnya)
  3. Terletak setelah fi’il
  4. Menunjukkan pelaku perbuatan

Jenis-jenis Fa’il

1. Isim Zhahir

Fa’il yang berupa kata benda yang tampak.

Contoh:

  • جاءَ الطالبُ (Datang pelajar itu)
  • قرأَ الولدُ الكتابَ (Anak itu membaca buku)

2. Isim Dhamir

Fa’il yang berupa kata ganti, baik muttashil maupun munfashil.

Contoh:

  • كتبتُ الدرسَ (Saya menulis pelajaran)
  • ذهبوا إلى المسجدِ (Mereka pergi ke masjid)

Hukum Fa’il

Wajib Marfu’

Fa’il selalu beri’rab marfu’, tidak ada pengecualian.

Posisi Setelah Fi’il

Fa’il wajib terletak setelah fi’il, tidak boleh mendahuluinya.

Fi’il Selalu Tunggal

Meskipun fa’il jamak, fi’il tetap dalam bentuk tunggal.

Contoh: جاءَ الطلابُ (Datang para pelajar) - bukan جاءوا الطلاب

Rujukan

  • [1] An-Nahwu Al-Wadhih , hlm. Vol. 1, hal. 93-105

Artikel Terkait